Kopi Nini sudah dikenal dikalangan pariwisata 2 tahun sebelum semua desainnya didesain ulang oleh Dados desain. Produk yang menjadi andalannya adalah kopi Luwak, kopi yang harga jualnya tinggi di pasaran. Kopi yang banyak dinikmati menikmat dan peminat khusus. Di Bali sebagai daerah tujuan wisata menjadi sasaran panah pasar besar kopi yang memiliki kualitas internasional. Berbagai negara datang dan pulang membawa oleh-oleh kopi sebagai cinderamata atau dikonsumsi sendiri.
Kopi sebagai produk yang spesial tentunya memiliki nilai yang tinggi ketika dikemas sedemikian rupa. Bahan utama kemasanpun tidak sembarangan, yaitu memakai bahan plastik aluminium foil dengan filter yang dapat mengatur kandungan dan tekanan udara didalamnya. Bagian luarnya menjadi media yang menyampaikan pesan mengenai produk. Ini penting, olehkarenanya pemilik produk menyerahkan tugas ini pada Dados Desain. Bagian luar kemasan Kopi Nini didesain agar konsumen mudah mengingat, memahami, bahkan yang paling penting adalah dapat menarik perhatian konsumen baru. Selain berfungsi menjaga produk agar kualitas tetap terjaga, kemasan adalah media presentasi marketing yang menjual.
Konsep kemasan luar terinspirasi dari bentuk kemasan tradisional (bungkus daun pisang yang biasanya untuk mengemas jajanan tradisional Bali), yaitu melancip pada bagian atasnya. Tampilan visual dibuat lega dengan memisahkan ilustrasi dengan teksnya. Warna yang mendominasi adalah merah, hitam, dan kuning keemasan, ini mewakili warna logo Kopi Nini yang baru yang mengambil konsep warna Bali. Ilustrasi menggunakan gaya penggambaran tradisional sebagai cermin seni rupa di Bali. Disetiap kemasan muncul kuning keemasan menjadikan kemasan terlihat eksklusif.
Selain desain yang ditampilkan di atas, masih banyak lagi desain kemasan Kopi Nini yang cantik. Mendesain bukan hanya sekedar terima order dan selesai tepat waktu, kemudian dibayar. Bagi Dados Desain pekerjaan merancang adalah bekerja dengan mengintegritaskan pikiran, rasa, dan energi yang dimiliki. Sebagai upaya menghadirkan taksu (jiwa) dalam bentuk yang terlihat pada rupa. Hal ini kadang menjadikan proses desain menjadi sangat lama, padahal ketika sudah ketemu idenya, semua diselesaikan dalam seharian. Menjadi masalah ketika pertanyaan setiap klien yang memiliki pemahaman yang berbeda antara desainer grafis dan tukang seting grafis. Maka sebelum menyepakati project, harus menjelaskan semua hal perihal mengenai desain grafis dengan rinci kepada klien ketika memperdebatkan soal waktu dan harga. Bagi saya, sekarang hal itu sudah menjadi prinsip di Dados Desain untuk mengedukasi klien agar dapat dipahami dan kerjasama terjalin dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar